Wednesday, 16 October 2013

Pecandu Ketinggian



Perjalanan ini...

Ada segurat ragu setiap kumenatapmu..
Tinggi Angkuh menjulang seperti tak tersentuh..
Ribuan cerita yang melegenda erat takkan pudar..
Berbalut Aura khas yang menyapa setiap inchi kala menapakimu..

Spektrum hijau dan biru bergradasi indah..
Tak bisa ku nalar semua yang ada padamu..

Sesegera kuseret kaki kecil ini perlahan..
Di iringi deru nafas yang hembuskan kepayahan..
Dipeluk kristal garam yang mencair di permukaan..
Menandakan tubuh ini berada dibatas ketahanan..

Sesekali kulempar ketanah Ransel ini..
Aahhhh.. Kiranya perjalanan ini, disini kusudahi ..
Menderu degup jantung memompa semua sel ragawi..
Berperang antara Akal versus Tekad yg tak kalah tinggi..

Kadang cucuran keringat ini jatuh bersama puing-puing semangat..
Walau Sang Fajar tak begitu sangar menyegat..
Ini aneh... Sepertinya sudah ratusan langkah, kenapa seperti jalan ditempat.??
Waktu membuat cahaya semakin condong kebarat..
Tandanya malam akan segera merapat..

Embun pun turun perlahan..
Segala Daya, emosi kembali ter-tenangkan..
Tak tahu kapan sampainya pada tujuan..
Namun Kuyakini langkah ini tak akan berujung pada kesia-siaan...

Kudengar serangga mulai bernyanyi..
Dendangkan pujian akan seimbangnya hutanmu yang alami..

Inilah perjalanan Kami, Para Pendaki....
Sepenggal pelarian diri..
Dari hiruk-pikuknya hipokritas berlatar kepentingan pribadi..
Setiap Giri yang membentang dari timur kebarat adalah habitat Kami..
Untuk mencari ketenangan diri..
Sampai terlelap dalam dekapan Ibunda Bumi..
Yaa..Kecintaan Kami akan Ketinggian melebihi Keindahan ombak yang menari-nari..
Yaa... Inilah Kami.


Tuesday, 1 October 2013

Pesona mistis Tampomas

Tampomas nu matak waas..(Tampomas yg membuat Indah )

Tampomas 1684mdpl; sumber: wikipedia
Assalamualaikum...
SALAM RIMBA.!!!!!


Gunung Tampomas adalah salah satu gunung di Jawa Barat yang terletak di Kabupaten Sumedang. Taman Wisata Alam Gunung Tampomas masuk Kecamatan Buahdua, Congeang, Sidang kerta dan Cibereum Kabupaten Sumedang. Keadaan Taman Wisata ini bergunung-gunung dengan ketinggian antara 625-1.685 meter di atas permukaan laut

Dalam ekspedisi kali ini, Saya berpetualang bersama dan Iki bocah kelas 2 SMP saudara Reza. Perjalanan ini bisa dibilang dadakan karena direncanakan dlm semalam saja. Besoknya langsung eksekusi. persiapan alat pun gak lebih dari dua jam..:)
Sabtu 28-09-2013
Setelah semalam memfixkan petualangan kali ini, Sy seperti biasa tetap masuk kerja. dengan harapan dapat izin untuk meninggalkan pekerjaan lebih cepat. Namun sayang, rencana utk izin jam 10.00 terganjal karena Direksi sedang rapat. Dan apesnya Saya malah ditarik untuk ikut rapat. Untung waktu itu rapat cepat selesai. Ttd izin sdh di ACC. Sy langsung bersiap-siap. Ganti baju dan Sepatu Trek.
Jam 10.30 Sy keluar kantor. Dan untungnya tak lama kemudian Bus yg mengantar Saya ke Sumedang datang. Cusss Ke Desa Legok Sumedang, unutk kemudian menuju Rumah Reza di Conggeang.
Singkat cerita pukul 12.30 nyampe Legok, Saya sempetin ke Ind*mart untuk beli logistik. Gak banyak, cuma Gas dan Pasta untuk makan nanti.
Langsung nunggu angkutan untuk lanjut ke conggeang. Dapet angkutan langsung jalan. Jam 13.00 Sy sudah nyampe di rumah Reza. Disana sempet Repacking + ngetes Kompor yang agak-agak error. Gasnya nyamber terus..:D
Iki pun dateng, sdh lengkap personil, kami mulai berangkat. menggunakan omprengan naik colt bak terbuka sampai desa Narimbang. Lanjut pake Ojek, dengan mahar 5000 rupiah, sdh sampe kawasan perkemahan + curug Ciputrawangi di desa Narimbang.

Wana wisata Curug Ciputrawangi. - Narimbang ; Tampomas; Sumedang

Pukul 14.00 kami mulai perjalanan Dipos awal sebenarnya kita gak perlu isi full Air, karena nanti di Pos selanjutnya, tepatnya di Saung para penunggu Huma, akan ada mata air. Tapi Ezonk isi Full air disini. Sang porter sejati ini pun memenuhi 10 L kapasitas galon kemudian dibawanya..Luaarrrr Biasa...

Pack it up, pack it in

Mari mulai siksa dengkul dan otot kaki..
Kontur tanah dan batu menjadi ciri khas pegunungan di Jawa barat. Trek menanjak diselingi bonus trek agak datar. Seperti biasa proses Aklamatisasi memaksa tubuh untuk beradaptasi dengan lingkungan dan medan yang tidak biasa. 1 jam pertama adalah neraka. selanjutnya adalah arena olah raga.dan 1 jam terakhir menuju puncak adalah gurun penyiksaan dimana tubuh sudah sampai limitnya...*lebaaaayyyyy

Ngroko dulu biar gak panik

Iki si Bolang

Trek awal adalah hutan pinus, rupanya hutan ini masih dimanfaatkan warga desa utk mencari kehidupan. salah satunya mencari kayu, berburu, dll. trek awal hutan pinus ini lumayan membuat nafas terengah-engah. Tapi semangat terus menggebu...:D

View dari hutan Pinus ke desa Narimbang
Sekitar pukul 15.00 selepas hutan pinus pertama, kami sampai di Huma, beberapa saung terlihat berdiri agak berjauhan. Kami beristirahat sebentar di salah satu saung yg letaknya dipinggir jalur pendakian. Bertemu dengan beberapa temen pendaki lain. Mereka memutuskan utk camp disini. Dan juga bertemu penunggu Huma + saung. Si Aki sebling yang omongannya gak jelas...Coba deh ngobrol sendiri klo ksana..:p

Trek mengarah ke Huma

Saung si Aki Sebling penunggu Huma
 Gak lama di saung ini, 10 menit kemudian kami lanjutkan perjalanan. Selepas Huma kita akan disuguhkan hutan pinus kedua. Dan trek semakin menanjak. Tapi tenang, banyak bonusnya kok. Gak segarang Cikuray..:D Sekitar pukul 16.00 WIB Kami sampai di Pos III Batu Kukus. Sepertinya tempat ini sering dipakai org utuk bersemedi dengan tujuan masing-masing. terlihat dari bekas puntung rokok, hio dan bunga-bunga yang ditaburkan. Sekitar 10 menit kami beristirahat disini.
Pos III Batu Kukus

Pos III Batu Kukus
Perjalanan dilanjutkan, dengan trek yang mulai agak mendatar, hutan pun menjadi semakin rimbun, keadaan sore hario membuat suasana semakin gelap. Mendekati Pos V, suara adzan terdengar, Tapiii...Kram menyerang kaki saya, membuat perjalanan semakin melambat, ditambah trek yang semakin menanjak. Tiba di Pos V kami sdh memegang senter untuk berjalan. Karena kabut pun mulai turun. Disini baru terasa Tanjakan yang dahsyat, disaat tubuh sudah klimaks dlm keletihan, dipompa dengan semangat "Puncak sudah dekat" kami paksa kaki-kaki lemah ini untuk terus mendaki. Tak begitu memperhatikan tanda-tanda sekitar, kami hanya mengikuti jalur yang terbuka saja. Dan alhamdulillah sekitar pukul 20.00 WIB kami sampai di Puncak Tampomas. Well, perjalanan yang biasanya ditempuh selama 4-5 jam, kami selesaikan dlm 6 jam. Maklum lah pendaki amatir..:D
Kondisi pas nyampe puncak udh turun kabut, kami langsung nyari lapak untuk bentang Flysheet sekedar pelindung dari embun. Karena angin mah tetep ajah masuk tuhh..:D
Shelter Bivak udh berdiri, istirahat. Makan, ngopi, dll. Diselingi teriakan pendakai lain yg parno karena banyak Babi hutan hilir mudik deket tenda. Kita jg sama sebenernya, dibawah shelter kami itu jalur Babi hutan, Alhamdulillah mereka gak merangsek naek ke atas..:D

Langsung Isi perut

Siapin keberanian buat lawan babi hutan..:p
Dan praktis malam itu kami tidur dengan kurang nyaman. Disamping Babi hutan, banyak pula tikus-tikus hutan yg hilir mudik. Yang disyukuri adalah cuaca malam itu tenang, tak ada hujan atau angin yg bisa memperparah keadaan kami.

Besoknya kami terbangun dan menyaksikan lansekap Sumedang, jatinangor dari atas Tampomas...Sungguh meakjubkan. Dokumentasi sebentar, trus balik lg ke shelter, makan timbel sisa kemarin, packing trus siap-siap pulang...


Pagi hari di Puncak Tampomas

Pagi hari di Puncak Tampomas

Pagi hari di Puncak Tampomas

Saat pulang kami melewati celah panjang yg dalam yg ditandai dengan papan bertulisan "Kawah". Menurut legendanya, Tampomas memang penuh dengan kekuatan ghaib. Bagi seseorang yang menyempurnakan ilmu disitu akan mampu ngahiyang atau hilang tanpa bekas.

Didepan Cerukan celah memanjang diduga gurat erupsi yg tidak terjadi

Didepan Cerukan celah memanjang diduga gurat erupsi yg tidak terjadi

Memasuki abad ke-XVIII, gunung tersebut akan meletus bahkan penduduk di sekitarnya diguncang gempa. Pangeran Sumedang datang ke gunung tersebut untuk melakukan deteksi kebatinan, dengan menancapkan keris pusaka Kujang Emas ditengah-tengah puncaknya. Kemudian setelah itu dari perut gunung mengeluarkan api panas yang mengalir ke kawasan Conggeang dan sekitarnya.Sejak itu pula gunung tersebut dikenal dengan Gunung Tampomas, diambil dari perkataan “tanpa kujang emas" akan meletus.

Perjalanan turun dimulai sekitar pukul 08.30 WIB dan sampai di Pos pertama sekitar pukul 11.30 WIB  Agak lama memang, karena kondisi Kaki saya yg mengalami gangguan pada bagian tempurung dengkul..*Kebiasaannn...:p

*Bijaklah dengan alam. Gak peduli berapa tinggi gunung yang kau daki. Jangan pernah anggap sepele.


Wassalamualaikum..
SALAM LESTARI..!!!

*Bonus-bonus..:p

a.k.a Ezonk

a.k.a Oyz

Full personel Ki-Ka (Iki, Oyz, Ezonk)

Full personel Ki-Ka (Iki, Oyz, Ezonk)

Tanjakan Sanghyang Tikoro yang semalam dilewati. seperti inilah rupanya

80 derajat kemiringan Sanghyang Tikoro

Istirahat di Batu Kukus

Istirahat di Batu Kukus

Istirahat di Batu Kukus