Friday, 27 February 2015

Double - S ( Sumbing - Sindoro )

"Titik dimana kau lelah...
saat dimana merasa kalah...
kala semangat terjun bebas kebawah..
Nafas tersengal merasa Payah..
Adalah waktu untuk memicu mantra..
Saya tak mudah menyerah.."

Video Tek-tok Sindoro..:D


Ini catper terbaru yang juga telat post...:D

Rupanya sudah dua bulan terlewat sejak terakhir ke Prau dan si Kunir. Adrenalin ini terasa berada pada titik terendah. Lesu tanpa gairah. Tiap hari monoton saja tak ada akselerasi - akselerasi hidup yang bisa membuat hidup lebih hidup dan terasa seninya...Heuuu..
Sampai akhirnya beberapa plan Punggawa PalaKoclak sangatlah berat untuk dihindari. Tapi dikarenakan kondisi waktu, akhirnya ajakan untuk ke Rinjani pupus (lagi) di tahun 2014.. Disitu kadang Saya merasa sedih..:(
Tak mau larut dalam kesedihan, Ane rancang plan dadakan untuk menyentuh Sumbing dan Sindoro. Racun mulai ditebar hingga akhirnya yang teracun ada Edu dan Adit. sedangkan  Karyooo, Bang Anton + Mang Zul sudah lock destination ke Rinjani. Begitupula Kakang + Anton sudah lock ke Rinjani. Fikri dan Obren mah sedang ada project ngurus ternak ayam yang disilangkan dengan Komodo. Alhamdulillah...Bangkar...:D


20 Desember 2014
Sengaja izin pulang cepat. Ane pilih travel kali ini karena tiket kereta sudah ludes semua. Rencana perjalanannya adalah: Cirebon - Parakan - Wonosobo. Dari Cirebon Ane berangkat sendiri Jam 14.00 WIB. Edu dan Adit berangkat pake Bis Malam dari Jakarta - Wonosobo. Perkiraan Kami baru akan bertemu di terminal Wonosobo pagi hari minggu sekitar jam 05.00 WIB.

Perjalanan Ane lancar tanpa kendala berarti sampai di parakan pas pertigaan ke Temanggung, Ane turun. tengok jam, ternyata sudah pukul 22.30 WIB. berarti sekitar 8 jam lebih sudah Ane lalui di travel. Sampai di parakan sudah larut malam. Ane tanya angkutan menuju Wonosobo, dan ternyata bus 3/4 yang biasa beroperasi hanya sampai jam 19.00WIB saja. Ane disarankan pakai bus purwokerto - wonosobo. Cuma memang agak lama. " Kalau tidak ada mending tidur di sekitar Rumah Sakit saja Mas, disitu aman.." celoteh si Bapak tadi. Lahhh memangnya disini gak aman yak.? Hahhh... Udah pergi jauh-jauh masa mau takut sih... tetap cool men..(*sambil deg-degan...)
Ane bbm Edu dan Horeeee....Busnya kena macet di cikampek..:(

Tak lama Bus Purwokerto - Wonosobo melintas. Ane segera naik dan dengan ongkos 10.000 Ane duduk sambil mata terus melihat kiri-kanan yang gelap dan kabut mulai turun waktu itu. Sekitar 30menit perjalanan Ane melihat plang Pos pendakian Sumbing.nah lhoo ternyata busnya lewatin desa Garung. Tadinya mau turun disitu dan istirahat di Basecamp saja. Tetapi Ane urungkan karena dari awal memang meetpointnya di terminal Wonosobo.


21 Desember 2014
Sekitar pukul 00.00 WIB Ane samapi di terminal Wonosobo. Karena Bus gak masuk terminal, Ane turun tepat didepan terminal Gelap sudah terminal itu tak berpenghuni sepertinya. Ane cari tempat untuk istirahat. Kebetulan ada mini market tepat didepan terminal. Tadinya mau tidur diemperan mini market tersebut, Tapi alhamdulillah, ada musholanya ternyata. Setelah turunin carrier yang bikin pegel, Ane mengqadha Sholat. Sambil ngopi Ane cek posisi Edu dan Adit dan ternyata masih di Indramayu. Fix lah gak mungkin bisa kumpul jam 3 pagi. muatahil..:(

Malam makin meninggi., udara diluar makin dingin, Ane memilih merangsek ke Mushola melingkarkan badan berbalut sarung. Hhhhhh...baru saja mau memejamkan mata, tepat didepan mushola datang beberapa gerombolan anak muda nongkrong dan tertawa cekikikan. hingga akhirnya sekitar jam 03.00 WIB baru deh terasa hening dan bisa tidur..:)

Paginya Ane terbangun. Sholat  shubuh sambil nunggu kedatangan Edu dna Adit yang entah posisinya dimana. Sekitar jam 06.00 WIB Edu dan Adit datang. Kami pun langsung menuju desa Garung yang otomatis Ane balik lagi ke rute semalam..:) Bilang saja ke kernetnya turun di Pos pendaftaran Sumbing. Sekitar 45 menit perjalanan, Kami sampai di depan sebuah Gang dan terdapat plang menunjukkan Pos pendaftaran Sumbing.

Tambal coverbag dulu..:D
La gente...Milanisti..
Oia, sengaja Ane pilih untuk menuntaskan Sumbing dulu baru Sindoro. Sebab menurut info, Sumbing lebih sadis treknya...Dan ternyata Sindoro pun SAMA SAJA...:|

Sampai di Pos pendaftarn, Ane urus perizinan. Cek logistik dan sedikit pemanasan yang tidak hangat sedikitpun..Hahaaa.. Setelah berdiskusi akhirnya untuk menghemat waktu dan tenaga Kami memilih Jalur lama dan menggunakan ojek untuk diantar dari Pos pendaftaran ke Pos-1. Dan jam 12.00 WIB dimana adzan telah berkumandang Kami mulai mendaki dari Pos-! Sumbing. Bismillahirrahmaanirrahiim....

Hap..hap...:D
-____-
Basecamp - Pos 1 (Malim) :
Cuaca hari itu sedikit mendung. Beginilah resiko naik gunung dimusim penghujan. tiba-tiba awan menggumpal hebat dan hujan gemericik turun. Dari intensitasnya dan dari kondisi awan, hujan seperti ini akan awet. Dan benar saja pada awalnya Kami terus memaksakan berjalan tanpa menggunakan raincoat. Sampai akhirnya sebelum Pos-2 hujan makin lebat dan angin semakin kencang. Oke Fix ini BADAI...
Segera mencari tanah yang agak datar dan membuka Plysheet sambil berdoa semoga Badai cepat berlalu. Beruntung Kami masih berada di Area tertutup dan penuh Pinus. Angin yang berhembus kencang itu cuma muter-muter dan menerpa Plysheet kami perlahan. Tapi hujan tetap saja deras. Ditengah Badai Kami sempatkan merokok dan makan cemilan biar tingkat kesadaran tetap stabil.

Pos 1 - Pos 2 (Genus) :
Alhamdulillah 30 menitan badai reda. Kami melanjutkan perjalanan dan tak lama sampai di Pos-2 sekitar jam 14.00 WIB. Taklama disini karena target kami adalah Pos-4 Pestan untuk mendirikan tenda. Perjalanan makin berat dengan trek yang semakin menanjak dan kondisi tanah yang becek dan licin mengharuskan Kami untuk ekstra hati-hati.

 Pos 2 - Pos 3 (Seduplak Roto) :
Sampai akhirnya sekitar pukul 15.30 WIB tepat dengan adzan ashar kami sampai di Pos-3 Sedelupak Roto. Disinilah Kamera baru bisa dikeluarkan karena hujan sudah reda sepenuhnya.
 Lanjut lagi naik sampai akhirnya Kami tiba di sebuah tanah lapang yang cukup untuk sekitar 10 tenda. Tepat sebelum Pos-4 Pestan. Ane lihat dari kejauhan Pestan sangat terbuka dan tanpa pengamanan. Ditangah cuaca yang tidak menentu ini, Ane putuskan untuk Camp di area sebelum Pestan ini.

Sedelupak roto
Sedelupak Roto
Sedelupak Roto

Tenda berdiri dan Ane maksimalkan Plysheet untuk men-double perlindungan diatas dan samping tenda Ane bentangkan Flysheet agar bisa menghindari angin dan hujan.

Dan benar saja, sejurus kemudian hujan rintik-rintik mulai turun dan Kami sudah berada didalam tenda penuh kehangatan. Segera mengqadha Shalat.:)
Tak banyak kegiatan malam itu, ane masak makanan untuk makan malam dan setelah itu ngopi sebentar lalu Kami full istirahat karena besok perjalanan akan makin berat.

22 Desember 2014
Pos3- Pestan:
Pagi hari Kami bangun. Setelah shalat Shubuh Ane siapin energen dan beberapa roti untuk mengisi perut sehingga ada tenaga untuk menuntaskan misi Sumbing kali ini.
Dari camp area ke pestan tidak jauh. 5 menit sudah sampai dan benar saja, di Pestan ini sudah terbuka medannya. Terbentang trek menanjak didepan siap dinikmati pelan-pelan..:D
Aditnya sakit..:(
Saat itu Adit sedang dlm kondisi yang kurang Fit, Edu jalan paling depan, Ane coba terus semangatin Adit sampai Pestan masih mau lanjut. Baru di seperempat jalan menuju Pos Pasar Watu, Adit sudah terlihat kecapean.

Pestan - Pasar Watu - Watu kotak:
Maaf Dit...Bukannya Kami tega, tapi melihat kondisi pagi itu kabut sudah mulai samar terlihat dan puncak sudah mulai terlihat (Masih jauh...) keegoisan Ane timbul, dengan berbagai pertimbangan Ane akhirnya menganjurkan ke Adit untuk istirahat dulu. Melihat medan yang terbuka, Ane berfikir bahwa Adit akan sanggup untuk mengenali medan meski kondisi tidak Fit, akhirnya ane bilang kalau mau lanjut silahkan, tapi kalau mau turun juga gak apa-apa. Ane tinggalin botol minum Ane, barangkali dia mau naik, karena kebetulan Ane sama Edu emang jarang banget minum..:D
Pestan

Pestan
Pestan
Setelah itu Ane berlari mengejar Edu yang sudah menjelang Pos Pasar Watu, dan benar saja disebalik bukit di Pasar WAtu ini terlihat awan hitam mulai berkumpul samar dan tipis saja. Trek selanjutnya ke Watu kotak adalh trek menanjak tanpa ampun tanpa bonus, potong kompas sana-sini akhirnya Ane + Edu sampai di Watu kotak Trek dari mulai Pasar watu didominasi oleh batu-batu besar dan licin karena diguyur hujan.

Masih bareng Adit
Sudah tanpa Adit..:(
Watu Kotak - Puncak Buntu - Puncak Kawah:
Sebelum  puncak ada pertigaan menuju Puncak Buntu dan Puncak Kawah. Kami memutuskan untuk menuju Puncak Kawah. Dan alhamdulillah sekitar pukul 09.00 Kami menyentuh Puncak Kawah Gunung Sumbing..:)

Pertigaan
dengkul ketemu jidat..:D

Puncak Kawah Sumbing
Puncak Kawah Sumbing
Kepulan awan semakin menghitam. hanya sempat mengambil beberapa foto, Kami langsung turun menuju campground.

Dan sampai di Camp sekitar pukul 11.00 WIB, Adit terlihat sedang tertidur di sleeping bag nya. Hujan mulai turun. Akhirnya Ane masak unutk mengisi peurt yang sudah lapar pake banget....  Sekarang tinggal tenda Kami saja satu-satunya yang ada dari PESTAN tadi.
Beres makan hujan belum juga reda. Kalau harus packing dalm keadaan hujan gini lumayan ribet. Akhirnya Ane putuskan untuk istirahat saja. nanti kalau jam 15.00 WIB masih hujan, maka Fix untuk camp 1 malam lagi disini. Pukul 14.30 terbangun dan hujan sudah reda. Setelah Ashar dan Jamak dzhuru karena ketiduran, Kami langsung packing dan turun. Hujan sempat turun lagi tapi Kami memutuskan untuk terus turun dengan target harus sampai Pos-1 sebelum gelap. Dalam perjalanan turun, ada beberapa group yang baru mau naik. Dan akhirnya sampai di Pos-1 pas adzan Maghrib. Adit langsng tlf ke Pos pendaftaran untuk minta dijemput ojek. dan sekitar setengah jam ojek datang dan kami menuju Pos Pendaftaran Sumbing.

Sepanjang jalan Ane yang kebetulan ngobrol sama Bang Ojek, dan dimulai dari perbincangan itu disarankan untuk menempuh Sindoro dengan tek-tok saja. berangkat jam 5 pagi katanya, nanti paling jam 15.00 sore udah sampe Pos pendaftaran lagi.
Malamnya di Pos Sumbing, Kami mandi, shalat, makan, istirahat dan recovery Ane sama Edu masih galau bagaimana cara untuk bisa meraih Sindhoro yang sejak kemarin melambaikan tangannya. Ditengah kondisi fisik yanghabis dan hujan yang bisa tiba-tiba datang. Sementara Edu sudah fix untuk tidak melanjutkan perjalanan. Tadinya mau langsung pulang, tapi akhirnya dia menunggu Kami di Basecamp Sumbing. Baiknyaaa Adittt....*Peluukkk*

23 Desember 2014
Jam 04.00 dinihari Ane terbangun dan Edu pun udah bangun, Kami masak makanan untuk mengisi kalori. Hari ini harus banyak makan karena tenaga harus kuat sampai tek-tok. Jam 05.00 Edu menelfon Abang Ojek. Berbekal 2 botol Air, cemilan, Plysheet, Matras, maka sekitar jam 05.30 Kami berangkat ke Pos pendaftaran Sindoro. 10 menit sudah sampai. Ane urus perizinan dan untuk menghemat tenaga serta waktu Kami diantar sampai Pintu hutan Pos-1 Sindoro.

Pos-1 - Pos-2:
Setelah sampai di Pos-1 Kami langsung memulai perjalanan. Medan masih banyak bonus masih banyak pohon yang melindungi kami. Dari Pos-1 perut Ane udah mulai gak enak. Kami sebelumnya sepakat untuk bergantian bawa carrier. Perjalanan awal terasa happy. Udara sejuk hutan dipagi hari, matahari yang cerah. Namu setelah mulai mendekati Pos-2 perjalanan sedikit terganggu dengan ulah semacam lalat / serangga yang selalu mengerubuni kami dan menempel di pakaian / kulit dan menggigit. lumayan..... sakitnya tuh disini..
Sampai di Pos-2 ditandai adanya bangunan dengan atap yang bisa dipakai untuk berteduh.
Plan perjalanan Ane set 1 jam tiap Pos. Agar target sampai di Puncak jam 13.00 bisa terlaksana.

POS-2 - POS-3
Beberapa kali Ane merasakan perubahan kondisi. Perut yang sudah mulai tak bisa diajak kompromi. Mules membuat keringet dingin. Perjalanan pun agak tersendat, Akhirnya Ane bilang ke Edu untuk membagi barang bawaan saja. tentu dengan porsi lebih banyak Edu...:D (*Sorry Du...), Fix Ane kebagian bawa Air + Plysheet. Sisanya : Air, Cemilan , Matras ada di carrier dibawa Edu. Ane masukkin barang bawaan Ane ke  penutup carrier yang bisa dilepas...:D
Akhirnya sampai di Pos-3 jam 08.00 tepat 1 jam target per Pos. Disini masih ada beberapa tenda yang juga baru akan memulai summit attcak.

POS-3 - Puncak
Baru berjalan sebentar meninggalkan Pos-3 perut Ane sudah gak bisa dikompromi. Akhirnya Ane mencari area tertutup untutk sedikit privasi dulu...:D
Lanjuutttt perjalanan menuju puncak ini treknya sudah mulai berubah. Tebuka dan berbatu. membuat nafas semakin berat dan matahari mulai meninggi membuat tubuh makin panas.
Dari Pos-3 ada Pos-4 di area watu tatah setelah hutan lamtoro.

Dan kali ini Kami berdua ke puncak bersama rombongan dari Bekasi yang "Asik" dengan imaji nya..:)
Mendekati puncak Fisik Ane + Edu memang tak bisa disembunyikan dan tak bisa dibohongi lagi. Down bersama semangat yang melemah ketika kaki ini menghujam trek berbatu yang semakin terjal dan berat. Hampir putus asa, Ane coba menyemangati Edu. Dan jujur kalau bukan karena Edu mungkin Ane gak bkl berani tek-tok dan sampe titik ini. Tak terasa semua emosi memuncak saat itu. Nafas sudah tak beraturan, Kaki sudah lemas semangat tinggal beberapa gelintir saja. Tak terasa air mata kami menyusuri pipi ini. Yaaa... Buat Kami Double-S dengan 2 hari di Sumbing + tek-tok sindoro ini sesuatu yang gak mudah..

Tapi niat sudah terpancang, tekad-tekad harus dikumpulkan lagi ketika titik ini datang, titik dimana semua raga berkompromi dengan mental yang melemah. TIDAK, KAMI TAKKAN MENYERAH SEGAMPANG INI.!!!

Sindoro Top
Double S Summit tuntas..Alhamdulillah :)
Alhamdulillah dengan sisa-sisa kekuatan, Kami berhasil menyentuh Sindoro sekitar pukul 12.30. Tak lama hujan pun turun, Buka Plysheet dan berteduh bersama para pendaki lain. Merokok dan cemilan jadi andalan Kami kala itu. untung hujan tak berlangsung lama, Kami mengambil dokumentasi seadanya dan kemudian turun bersama pebndaki lain karena hujan besar sepanjang perjalanan mengguyur Kami waktu itu.

Sekitar pukul 16.00 Kami sudah sampai di Pos-2. Disitu Kami mengabari Adit posisi terakhir dan kondisi Kami, karena awalnya ketika jam 18.00 kami belum berkabar, maka Adit akan lapor ke Pos-Sindoro untuk mencari informasi.

Si ganteng yang setia nungguin..:)
Tiba di Pos-1 pukl 17.00 ada Abang Ojek yang menunggu, Akmi segera menggunakan jasanya. Tak lupa mampir ke Pos Sindoro untuk lapor dan mengambil KTP Ane. Setelah itu menuju Pos Sumbing karena barang-barang Kami ada disana dan Adit menunggu disana.

Samapi Pos Sumbing, Kami langsung mandi dan makan, Qadha sholat yang tertinmggal dan sejurus kemudian Otot-otot kaki dilemaskan dulu, kasian udah disiksa gara-gara tukang Ojek yang nyuruh Tek-tok...:D

24. Desember 2014
Pagi itu Kami meninggalkan Pos Sumbing menuju terminal Wonosobo. Disini kami berpisah. Ane menggunakan Bus ke Purwokerto lanjut Cirebon, Edu dan Adit menggunakan Bis malam langsung menuju Jakarta. Perjalanan lumayan panjang sampai akhirnya malam pukul 19.00 Ane baru sampai di terminal Cirebon dan pulaaanggggg.... Alhamdulillah lancar dan aman..:)

Bonus..:D

Arab kesasar..:p
jgn ngelamun mas..:p
Dengkul ketemu jidat
REPASMANDALA
Sumbing top
Kawah Sindoro

Manislah dengan janggutmu..heuheuu..
Man of the trip...EDU..!!!!
Trio Bolu kukus..:p
My step, my destination...

Jelajah Dieng ( Prau + Sikunir )

"Ingin tetap menghirup udaramu...
ingin tetap bernyanyi..
senandungkan eloknya rupamu..
Ingin disini dimana keindahan terangkum..
dalam satu nama INDONESIA."

Sikunir Late Sunrise



Super late post juga nih...:D

Selepas Agustus menyambangi Papandayan, tak terasa Oktober sudah menghampiri dan kembali kaki ini gatal untuk segera disiksa dan kepayahan di trek-trek yang tak biasanya...*Gayaaaaa*
Plan awal sebenarnya adalah Arjuno=Weliran. Tapi saat itu kebetulan Arjuno masih belum pasti kondisi dan statusnya. Makanya Kami kali ini memilih Prau untuk jalan-jalan. Yaaa begitulah, kadang memang apa yang udah direncanakan pas prakteknya butuh improvisasi

25 Oktober 2014
Hari Sabtu pulang kerja Ane langsung pulang dan mempersiapkan segala keperluan dan perlengkapan serta peralatan.Oia, personil kali ini dari Tim Cirebon ada: Oyz (TS), Obren, Aples, Aden dan Gogon. Tiga terakhir adalh personil yang baru kali ini join bareng Ane.. Punten yakkss Guys dengkul Ane gak bisa diajak ngebut..:D Selain itu dari Tim Ciamis ada: Kakang, Anton + Fikri. Meeting point kali ini sepakat kita bertemudi stasiun Purwokerto.

Fullteam (Ki-Ka): Gogon, Oyz, Kakang, Aples, Obren, Fikri, Anton, Aden

26 Oktober 2014
Biasanya..Kereta terlambat dua jam itu biasaa....(*singing)
Ane berangkat dari stasiun Ciledug - Cirebon menuju Purwokerto. Perjalanan yang seharusnya jam 01.40 WIB molor hampir mendekati jam 03.00WIB dini hari. Di stasiun Ciledug juga sempat ada insiden gara-gara Kami merokok sembarangan. Memang Kami yang salah juga sih..hehehee, tapi cara Pak petugas yang terlalu sok Powerfull gitu. You know lahhh...heheheee,
Akhirnya kereta tiba juga dan beruntung Ane bisa mengakhiri basa-basi dengan petugas keamanan stasiun. Karena pas beli tiketnya sebagian dadakan maka tempat duduk Kami pun terpisah. Ane sama Obren berurutan, Aden + Aples masih 1 Gerbong tapi beda beberapa baris kursinya. Terakhir Gogon yang beda gerbong..heheee.
Perjalanan Ciledug - Purwokerto dini hari itu cepat sekali. sekitar jam 05.30 WIB lebih Kami sudah sampai di Stasiun Purwokerto. Langsung kontak sama Kakang + Anton yang sudah lebih dulu tiba dan menunggu Fikri yang memilih menyusul Kami ke stasiun daripada diem di terminal.
Tak lama berselang Tim sudah lengkap 8 Orang. Siap untuk mencumbu Dataran tinggi Dieng. Dari statsiun Purwokerto Kami berjalan keluar. tujuannya menuju terminal Purwokerto mencari angkutan menuju Wonosobo lalu lanjut ke Dieng.
Keluar dari Stasiun ada angkot yang menawarkan Kami ke terminal, disepanjang jalan Kami menanyakan apakah si Bapak supir ini mau mengantarkan Kami ke Wonosobo atau tidak. dan ternyata dia mau dengan mahar 40.000 / orang dia mengantarkan Kami. Sebenarnya bisa lebih hemat kalau ngeteng dari terminal purwokerto. Tapi mengingat belum ada yang pernah ke Dieng dan malas untuk googling (*penyakit), akhirnya Kami memilih carter sajah. Sepanjang jalan diisi dengan mencairkan suasana karena sebagian baru pada kenal satu sama lain. Dan sepanjang jalan menuju Wonosobo terus tengok kanan - kiri nyari warng makan yang kebetulan pagi itu banyak yang tutup. Hingga akhirnya disalah satu pasar Kami berhenti dan sarapan dulu.
Perut sudah terisi mari lanjutkan perjalanan sambil tiduuurrrrr... Bodo amat sama Pak Supir yang menggerutu saja sedari tadi. Entah kenapa, mungkin dia lelah...LoL
Sekitar pukul 09.00WIB Kami tiba di terminal wonosobo tapi tidak masuk kedalam terminalnya disana sudah berjejer bus-bus 3/4 jurusan Dieng. Kami langsung naik dan meminta berhenti sebenter didepan karena mau beli Air dulu. Lanjuuutttt...Bus melaju dengan gesit dengan jalan yang semakin menanjak. Sempat terjebak macet entah karena apa, sehingga Kami mengantuk lagi...:D sekitar 1 jam perjalanan akhirnya Kami sampai dan turun tepat di depan Pos pendaftaran Pendakian Gunung Prau di desa Patak Banteng.

Patak Banteng (*Google Source)
 Cuaca hari itu yang sangat panas ditambah lalu lalalng Pendaki yang baru turun dan mau naik membuat Kami agak malas untuk bergerak. Setelah menyelesaikan pendaftaran dengan meningalkan KTP Ane, Kami cek perlengkapan untuk terakhir kali. Setelah itu baca doa dan pendakian dimulai....Jreennggg...Jreenngggg...

Trek Prau  (*Google Source)


Sekitar pukul 11.00 WIB kami memulai perjalanan. Trek awal adalah memasuki kawasan rumah warga yang ramah yang dengan senyum menunjukkan arah pendakian, disambung dengan trek makadam jalan berbatu yang disusun rapi. mulai menanjak perlahan menuju Pos-1 yang dijadikan Pos Ojek oleh para pengelola. Di Pos-1 Kami sempat berhenti lumayan lama karena deretan pendaki berjejer mengantri untuk melewati tanjakan yang sempit dan berdebu. Ada percabangan di Pos-1 Kami memilih jalan yang menanjak yang merupakan jalur pendakian. sedangkan jika mengikuti jalan makadam Kami akan memutar trek dan menyusuri perkebunan warga. Dan pada percabangan inilah jalur sudah berganti dengan trek tanah lempung yang berdebu. Disarankan untuk membawa masker, pelindung kepala dan kacamata jika melakukan pendakian pada musim kemarau karena debunya sangat mengganggu pernafasan.

Pos-1 (*Google Source)



Seperti biasa, awal pendakian adalah hal yang paling sulit. Beradaptasi dengan ketinggian alias Aklimatisasi selalu memberikan efek pertama yagn bikin pendaki newbie seperti Ane kewalahan. Fisik yang dituntut bekerja ekstra. Otot yang harus menahan berat dengan gravitasi, Oksigen yang menipis dan matahari saat itu yang menunjukkan keperkasaannya.
Makadam rapih menuju Pos-1
Puanase Poolll...
Dek...Om beli Caricanya..:D
Belum sampai Pos-II adzan Dzuhur berkumandang. Kami berhenti sejenak dan mencari area untuk makan siang. Karena perut sudah laffaarrr...heuheuuu..
Seperti biasa Pendakian ini diset sewoles mungkin. Kami melanjutkan perjalanan sampai Pos-II. Rasa Kantuk mulai menyerang Kami ditengah panas tengah hari dan tak terasa Ane tertidur lumayan lama waktu itu. Tepat dibawah Pos-II. Sekitar pukul 13.00 WIB lanjut lagi jalan pelan-pelan sambil ngatur nafas yang terhalang masker karena debunya sudah anarkis..:)
Berdebu...
Pos-2 (*Google Source)

Sekitar pukul 15.00 WIB Kami sampai di Pos-III Cuaca saat itu sudah menunjukkan tanda-tanda menuju hujan. Langit sudah gelap. Pendaki masih banyak yang menuju Puncak bareng sama Tim Kami. ada yang aneh di Dieng ini adzan Asharnya ada yang jam 15.00 WIB selang setengah - 1 jam kemudian ada adzan lagi. Sempat gerimis tapi alhamdulillah hujan tidak sampai turun lebat.
Dari Pos-III ini sebenarnya sudah tinggal melanjutkan saja menuju Campground Prau. Dan Tiba di campground kabut sudah mulai turun dan cuaca makin menusuk. Sesegera mungkin mencari area untuk mendirikan tenda dan langsung menyembunyikan tubuh kedalam tenda..:)


Pos-3 (*Google Source)
Santai duluu..
Santai Gaannn..
Dua tenda sudah selesai berdiri berdampingan. Malam itu tak banyak kegiatan. Hanya makan malam, ngopi dan kemudian mencoba memejamkan mata yang dirasa sangat sulit karena tenda kami berada di area terbuka dan dekat dengan jalur pendakian, ditambah sampai larut malam terdengar pendaki yang baru tiba dan melewati Tenda kami.

Campground (*Google Source)
Campground (*Google Source)
Campground (*Google Source)
27 Oktober 2014
Pukul 05.00 WIB Kami bangun dan membuat energen untuk menghangatkan diri. Dan masih ditemani dengan dingin yang menusuk-nusuk, sejurus kemudian Kami menyusul pendaki-pendaki yang lain yang mulai mencari spot-spot menikmati mentari pagi yang baru akan memulai memancarkan sinarnya.

Pagi Prau..:)

Pagi Prau..:)

Pagi Prau..:)

Setelah itu balik ke tenda dan mulai memasak untuk sarapan. lalu berkemas dan mengantri untuk turun karena pada saat itu antrian pendaki yang akan turun sangat mengular dan masih ditemani dengan matahari yang bersinar dengan gagahnya. heheeee....

Bertemu Naika, Bocah Gimbal Dieng lg main2 di lereng Prau..:)
Sebelum turun...:D
Singkatnya setelah sampai di pos pendaftaran, Saya mengambil KTP dan memang rencana untuk sekalian ke Sikunir akan dimatangkan saat itu. Dan akhirnya yang memutuskan untuk ke Sikunir cuma Ane, Obren, Kakang dan Anton. Sedangkan Fikri, Aples, Aden dan Gogon pulang hari itu juga karena ada urusan yang harus diselesaikan.

Malamnya Ane ber-empat menginap di salah satu warung. dengan membayar 10.000 perorang. heheee, lagi-lagi Kami salah strategi. Harusnya ketika siang sampai di Pos pendaftaran langsung saja menuju Sikunir untuk Camp di area telaga. Tapi yasudahlah, tetap ceria jika bersama sahabat sepetualangan. Malam itu kami istirahat dengan nyaman dibawah kasur empuk. Cuma Obren aja kayanya yang gelisah dan katanya rumahnya serem..:D

28 Oktober 2014
Rencana untuk mengejar Golden Sunrise dimulai dengan bangun jam 04.00WIB setelah meninggalkan warung, Kami menuju Pos pendaftaran dan menelfon Mas Fau' yang sebelumnya udah Kami minta kontaknya dan bersedia mengantar Kami ke sikunir. Tapi karena Kami gak konfirmasi sebelumnya, maka Kami baru start dari Patak banteng jam 05.00 WIB. Meliuk-liuk menuju Sikunir berkejaran dengan Matahari yang ternyata lebih dahulu terbit. Yaaahhhh... gagal deh Golden Sunrisenya. Tiba di parkiran sudah terang benderang, tapi udah sampe sini masa gak lanjut, 15 menit dari parkira akhirnya Kami tiba di ujung bukit sikunir dan matahari udah sepenggal lebih atas dari waktu terbit. Ngopi dulu biar gak panik...:) menikmati matahari kala itu dan sepertinya Allah SWT memberikan hadiah kepada Kami yang gagal dengan Golden sunrise, digantikan oleh-NYA dengan Gumpalan awan putih seperti salju yang berarak dibawah paduan Sindoro, Sumbing yang berjejer rapi....Aaahhhh...Terimakasih Yaa Rabb, Indonesiaku memang Indah..:)

Pagi Sikunir..:)
Pagi Sikunir..:)
Agak lama di sikunir, Sempet ketemu si Mas Guide ngobrol sambil ngopi, nanyain Celana Alpin* jadul Ane.:), sampe akhirnya Mas Fau' udah telefon menanyakan mau pulang kapan..? heheheee..Akhirnya turun dan langsung menuju rumah Mas Fau' karena Carrier ditinggal disana. Di Patak banteng cari warung makan dulu trus belanja oleh-oleh khas Dieng "CARICA" lalu menuju Wonosobo kemudian lanjut ke Purwokerto.
Dari terminal Purwokerto naik angkot ke stasiun, Anton dan Kakang berangkat lebih dulu sore itu. sedangkan kereta Ane dan Obren baru berangkat jam 21.00 WIB. Sampai di Ciledug jam 23.00 WIB dan kembali ternyataq teman rumah yang menjemput Kami menunggu diluar stasiun karena sempat ada masalah dengan petugas Keamanan yang sama. *Skip*
Dan alhamdulillah tiba di rumah kesayangan dengan selamat...:)
See You...:)


Bonus..:D

Tjerah...:)
Tjerah...:)
Jajan Cilok..:D
Pagi Sikunir..:)
Pagi Prau..:)
Sumpah...Gak lagi BAB...:(
Endjoy...:)

REPASMANDALA


Mari pulang...:)
up..up..and away...:)
up..up..and away...:)
Kulmen...:D
Ngopi sama Mas Guide..:)
This is Indonesia..!!!
Sembungan. Desa tertinggi di P.Jawa
Angkot Ke Madinah kok gak lewat2 ya Kang..:D

 dedek-dedek lucuk di sikunir...heuheuuu..
Sorry Gak kontrol, Ketiduran di trek ini jadi absurd mukanya..:(
Kalo yg ini gak lagi tidur jg mukanya emang...............(*Lempar Molotov)