"Ingin tetap menghirup udaramu...
ingin tetap bernyanyi..
senandungkan eloknya rupamu..
Ingin disini dimana keindahan terangkum..
dalam satu nama INDONESIA."
|
Sikunir Late Sunrise |
Super late post juga nih...:D
Selepas Agustus menyambangi Papandayan, tak terasa Oktober sudah menghampiri dan kembali kaki ini gatal untuk segera disiksa dan kepayahan di trek-trek yang tak biasanya...*Gayaaaaa*
Plan awal sebenarnya adalah Arjuno=Weliran. Tapi saat itu kebetulan Arjuno masih belum pasti kondisi dan statusnya. Makanya Kami kali ini memilih Prau untuk jalan-jalan. Yaaa begitulah, kadang memang apa yang udah direncanakan pas prakteknya butuh improvisasi
25 Oktober 2014
Hari Sabtu pulang kerja Ane langsung pulang dan mempersiapkan segala keperluan dan perlengkapan serta peralatan.Oia, personil kali ini dari Tim Cirebon ada: Oyz (TS), Obren, Aples, Aden dan Gogon. Tiga terakhir adalh personil yang baru kali ini join bareng Ane.. Punten yakkss Guys dengkul Ane gak bisa diajak ngebut..:D Selain itu dari Tim Ciamis ada: Kakang, Anton + Fikri. Meeting point kali ini sepakat kita bertemudi stasiun Purwokerto.
|
Fullteam (Ki-Ka): Gogon, Oyz, Kakang, Aples, Obren, Fikri, Anton, Aden |
26 Oktober 2014
Biasanya..Kereta terlambat dua jam itu biasaa....(*singing)
Ane berangkat dari stasiun Ciledug - Cirebon menuju Purwokerto. Perjalanan yang seharusnya jam 01.40 WIB molor hampir mendekati jam 03.00WIB dini hari. Di stasiun Ciledug juga sempat ada insiden gara-gara Kami merokok sembarangan. Memang Kami yang salah juga sih..hehehee, tapi cara Pak petugas yang terlalu sok Powerfull gitu. You know lahhh...heheheee,
Akhirnya kereta tiba juga dan beruntung Ane bisa mengakhiri basa-basi dengan petugas keamanan stasiun. Karena pas beli tiketnya sebagian dadakan maka tempat duduk Kami pun terpisah. Ane sama Obren berurutan, Aden + Aples masih 1 Gerbong tapi beda beberapa baris kursinya. Terakhir Gogon yang beda gerbong..heheee.
Perjalanan Ciledug - Purwokerto dini hari itu cepat sekali. sekitar jam 05.30 WIB lebih Kami sudah sampai di Stasiun Purwokerto. Langsung kontak sama Kakang + Anton yang sudah lebih dulu tiba dan menunggu Fikri yang memilih menyusul Kami ke stasiun daripada diem di terminal.
Tak lama berselang Tim sudah lengkap 8 Orang. Siap untuk mencumbu Dataran tinggi Dieng. Dari statsiun Purwokerto Kami berjalan keluar. tujuannya menuju terminal Purwokerto mencari angkutan menuju Wonosobo lalu lanjut ke Dieng.
Keluar dari Stasiun ada angkot yang menawarkan Kami ke terminal, disepanjang jalan Kami menanyakan apakah si Bapak supir ini mau mengantarkan Kami ke Wonosobo atau tidak. dan ternyata dia mau dengan mahar 40.000 / orang dia mengantarkan Kami. Sebenarnya bisa lebih hemat kalau ngeteng dari terminal purwokerto. Tapi mengingat belum ada yang pernah ke Dieng dan malas untuk googling (*penyakit), akhirnya Kami memilih carter sajah. Sepanjang jalan diisi dengan mencairkan suasana karena sebagian baru pada kenal satu sama lain. Dan sepanjang jalan menuju Wonosobo terus tengok kanan - kiri nyari warng makan yang kebetulan pagi itu banyak yang tutup. Hingga akhirnya disalah satu pasar Kami berhenti dan sarapan dulu.
Perut sudah terisi mari lanjutkan perjalanan sambil tiduuurrrrr... Bodo amat sama Pak Supir yang menggerutu saja sedari tadi. Entah kenapa, mungkin dia lelah...LoL
Sekitar pukul 09.00WIB Kami tiba di terminal wonosobo tapi tidak masuk kedalam terminalnya disana sudah berjejer bus-bus 3/4 jurusan Dieng. Kami langsung naik dan meminta berhenti sebenter didepan karena mau beli Air dulu. Lanjuuutttt...Bus melaju dengan gesit dengan jalan yang semakin menanjak. Sempat terjebak macet entah karena apa, sehingga Kami mengantuk lagi...:D sekitar 1 jam perjalanan akhirnya Kami sampai dan turun tepat di depan Pos pendaftaran Pendakian Gunung Prau di desa Patak Banteng.
|
Patak Banteng (*Google Source) |
Cuaca hari itu yang sangat panas ditambah lalu lalalng Pendaki yang baru turun dan mau naik membuat Kami agak malas untuk bergerak. Setelah menyelesaikan pendaftaran dengan meningalkan KTP Ane, Kami cek perlengkapan untuk terakhir kali. Setelah itu baca doa dan pendakian dimulai....Jreennggg...Jreenngggg...
|
Trek Prau (*Google Source) |
Sekitar pukul 11.00 WIB kami memulai perjalanan. Trek awal adalah memasuki kawasan rumah warga yang ramah yang dengan senyum menunjukkan arah pendakian, disambung dengan trek makadam jalan berbatu yang disusun rapi. mulai menanjak perlahan menuju Pos-1 yang dijadikan Pos Ojek oleh para pengelola. Di Pos-1 Kami sempat berhenti lumayan lama karena deretan pendaki berjejer mengantri untuk melewati tanjakan yang sempit dan berdebu. Ada percabangan di Pos-1 Kami memilih jalan yang menanjak yang merupakan jalur pendakian. sedangkan jika mengikuti jalan makadam Kami akan memutar trek dan menyusuri perkebunan warga. Dan pada percabangan inilah jalur sudah berganti dengan trek tanah lempung yang berdebu. Disarankan untuk membawa masker, pelindung kepala dan kacamata jika melakukan pendakian pada musim kemarau karena debunya sangat mengganggu pernafasan.
|
Pos-1 (*Google Source) |
Seperti biasa, awal pendakian adalah hal yang paling sulit. Beradaptasi dengan ketinggian alias Aklimatisasi selalu memberikan efek pertama yagn bikin pendaki newbie seperti Ane kewalahan. Fisik yang dituntut bekerja ekstra. Otot yang harus menahan berat dengan gravitasi, Oksigen yang menipis dan matahari saat itu yang menunjukkan keperkasaannya.
|
Makadam rapih menuju Pos-1 |
|
Puanase Poolll... |
|
Dek...Om beli Caricanya..:D |
Belum sampai Pos-II adzan Dzuhur berkumandang. Kami berhenti sejenak dan mencari area untuk makan siang. Karena perut sudah laffaarrr...heuheuuu..
Seperti biasa Pendakian ini diset sewoles mungkin. Kami melanjutkan perjalanan sampai Pos-II. Rasa Kantuk mulai menyerang Kami ditengah panas tengah har
i dan tak terasa Ane tertidur lumayan lama waktu itu. Tepat dibawah Pos-II. Sekitar pukul 13.00 WIB lanjut lagi jalan pelan-pelan sambil ngatur nafas yang terhalang masker karena debunya sudah anarkis..:)
|
Berdebu... |
|
Pos-2 (*Google Source) |
Sekitar pukul 15.00 WIB Kami sampai di Pos-III Cuaca saat itu sudah menunjukkan tanda-tanda menuju hujan. Langit sudah gelap. Pendaki masih banyak yang menuju Puncak bareng sama Tim Kami. ada yang aneh di Dieng ini adzan Asharnya ada yang jam 15.00 WIB selang setengah - 1 jam kemudian ada adzan lagi. Sempat gerimis tapi alhamdulillah hujan tidak sampai turun lebat.
Dari Pos-III ini sebenarnya sudah tinggal melanjutkan saja menuju Campground Prau. Dan Tiba di campground kabut sudah mulai turun dan cuaca makin menusuk. Sesegera mungkin mencari area untuk mendirikan tenda dan langsung menyembunyikan tubuh kedalam tenda..:)
|
Pos-3 (*Google Source) |
|
Santai duluu.. |
|
Santai Gaannn.. |
Dua tenda sudah selesai berdiri berdampingan. Malam itu tak banyak kegiatan. Hanya makan malam, ngopi dan kemudian mencoba memejamkan mata yang dirasa sangat sulit karena tenda kami berada di area terbuka dan dekat dengan jalur pendakian, ditambah sampai larut malam terdengar pendaki yang baru tiba dan melewati Tenda kami.
|
Campground (*Google Source) |
|
Campground (*Google Source) |
|
Campground (*Google Source) |
27 Oktober 2014
Pukul 05.00 WIB Kami bangun dan membuat energen untuk menghangatkan diri. Dan masih ditemani dengan dingin yang menusuk-nusuk, sejurus kemudian Kami menyusul pendaki-pendaki yang lain yang mulai mencari spot-spot menikmati mentari pagi yang baru akan memulai memancarkan sinarnya.
|
Pagi Prau..:) |
|
Pagi Prau..:) |
|
Pagi Prau..:) |
Setelah itu balik ke tenda dan mulai memasak untuk sarapan. lalu berkemas dan mengantri untuk turun karena pada saat itu antrian pendaki yang akan turun sangat mengular dan masih ditemani dengan matahari yang bersinar dengan gagahnya. heheeee....
|
Bertemu Naika, Bocah Gimbal Dieng lg main2 di lereng Prau..:) |
|
Sebelum turun...:D |
Singkatnya setelah sampai di pos pendaftaran, Saya mengambil KTP dan memang rencana untuk sekalian ke Sikunir akan dimatangkan saat itu. Dan akhirnya yang memutuskan untuk ke Sikunir cuma Ane, Obren, Kakang dan Anton. Sedangkan Fikri, Aples, Aden dan Gogon pulang hari itu juga karena ada urusan yang harus diselesaikan.
Malamnya Ane ber-empat menginap di salah satu warung. dengan membayar 10.000 perorang. heheee, lagi-lagi Kami salah strategi. Harusnya ketika siang sampai di Pos pendaftaran langsung saja menuju Sikunir untuk Camp di area telaga. Tapi yasudahlah, tetap ceria jika bersama sahabat sepetualangan. Malam itu kami istirahat dengan nyaman dibawah kasur empuk. Cuma Obren aja kayanya yang gelisah dan katanya rumahnya serem..:D
28 Oktober 2014
Rencana untuk mengejar Golden Sunrise dimulai dengan bangun jam 04.00WIB setelah meninggalkan warung, Kami menuju Pos pendaftaran dan menelfon Mas Fau' yang sebelumnya udah Kami minta kontaknya dan bersedia mengantar Kami ke sikunir. Tapi karena Kami gak konfirmasi sebelumnya, maka Kami baru start dari Patak banteng jam 05.00 WIB. Meliuk-liuk menuju Sikunir berkejaran dengan Matahari yang ternyata lebih dahulu terbit. Yaaahhhh... gagal deh Golden Sunrisenya. Tiba di parkiran sudah terang benderang, tapi udah sampe sini masa gak lanjut, 15 menit dari parkira akhirnya Kami tiba di ujung bukit sikunir dan matahari udah sepenggal lebih atas dari waktu terbit. Ngopi dulu biar gak panik...:) menikmati matahari kala itu dan sepertinya Allah SWT memberikan hadiah kepada Kami yang gagal dengan Golden sunrise, digantikan oleh-NYA dengan Gumpalan awan putih seperti salju yang berarak dibawah paduan Sindoro, Sumbing yang berjejer rapi....Aaahhhh...Terimakasih Yaa Rabb, Indonesiaku memang Indah..:)
|
Pagi Sikunir..:) |
|
Pagi Sikunir..:) |
Agak lama di sikunir, Sempet ketemu si Mas Guide ngobrol sambil ngopi, nanyain Celana Alpin* jadul Ane.:), sampe akhirnya Mas Fau' udah telefon menanyakan mau pulang kapan..? heheheee..Akhirnya turun dan langsung menuju rumah Mas Fau' karena Carrier ditinggal disana. Di Patak banteng cari warung makan dulu trus belanja oleh-oleh khas Dieng "CARICA" lalu menuju Wonosobo kemudian lanjut ke Purwokerto.
Dari terminal Purwokerto naik angkot ke stasiun, Anton dan Kakang berangkat lebih dulu sore itu. sedangkan kereta Ane dan Obren baru berangkat jam 21.00 WIB. Sampai di Ciledug jam 23.00 WIB dan kembali ternyataq teman rumah yang menjemput Kami menunggu diluar stasiun karena sempat ada masalah dengan petugas Keamanan yang sama. *Skip*
Dan alhamdulillah tiba di rumah kesayangan dengan selamat...:)
See You...:)
Bonus..:D
|
Tjerah...:) |
|
Tjerah...:) |
|
Jajan Cilok..:D |
|
Pagi Sikunir..:) |
|
Pagi Prau..:) |
|
Sumpah...Gak lagi BAB...:( |
|
Endjoy...:)
REPASMANDALA
Mari pulang...:) |
|
up..up..and away...:) |
|
up..up..and away...:) |
|
Kulmen...:D |
|
Ngopi sama Mas Guide..:) |
|
This is Indonesia..!!! |
|
Sembungan. Desa tertinggi di P.Jawa |
|
Angkot Ke Madinah kok gak lewat2 ya Kang..:D
dedek-dedek lucuk di sikunir...heuheuuu.. |
|
Sorry Gak kontrol, Ketiduran di trek ini jadi absurd mukanya..:( |
|
Kalo yg ini gak lagi tidur jg mukanya emang...............(*Lempar Molotov) |
No comments:
Post a Comment