Friday 30 August 2013

Cikuray - Papandayan ; Double trip yang bikin Betis menjerit (1)

Bismillahirrahmaanirrahim..
Assalamualaikum..
SALAM RIMBA..!!!

Gak teras udah agak lama gak posting lagi. Kali ini Ane mau Late Post. Tentang tripping beberapa minggu kemaren. Kumplit bersama Para punggawa dan susunan Acara serta dokumentasinya...Heheee...

Jauh-jauh hari sebelum Idul fitri 1 Syawal 1434 H kemaren, Ane udh sibuk mikirin kemana lagi kaki ini akan dipaksa melangkah untuk ngisi liburan Lebaran kali ini.

Awal mula, planning udah ada ke Lawu. Kalo gak ke Merbabu - Merapi. Atau ke Slamet. Semuanya Gagal, untung ada backup Plan buat tripping ke Cikuray. Seperti biasa, racun mulai ditebar di group "Ulin Peuting". Cingkleung + Karyo bereaksi cepat dan mengiyakan ajakan. Sementara kegalauan menyelimuti hati kedua Pendaki lain. Yaitu Pimen dan Kumis.

Dan seperti biasa, Ane susun itinerary untuk tripping ke Cikuray. Awalnya sudah jadi tuh. Tapi karena liburan kali ini Ane ambil 4 hari libur kantor, Ane coba masukkin itinerary tambahan untuk sekalian menyambangi Papandayan. Dan itinerary pun Klop dan cocok untuk tripping 4 hari menyambangi Cikuray + Papandayan. Cingkleung + Karyo pun seperti biasa selalu OK dengna itinerary yg disusun. Eaa laahhh..Dengkul Racing mah mau kemana aja juga dibabat...-___-

Cikuray 2821 mdpl

Persiapan pun langsung digeber. Dan kami tetep menebar racun diseantero Socmed. Beberapa punggawa tambahanpun sempet masuk List Kami. Samapai akhirnya Punggawa yang Fix untuk Perjalanan NGebolang kali ini adalah:
1.Oyz (TS)
2.Cingkleung
3.Karyo
4.Adit (Kurtadit)
5.Edu
6.Tim Gamapala

Dari awal juga Ane udh prepare sih buat ditinggal jalan duluan sama Tim ini. Seperti biasa, Ane paling gak bisa klo naek gunung Full Speed. Predikat Tim Woles ini sdh tersemat dengan rapih sepertinya..-___-

apalagi dengna adanya Tim Pecinta Alam Gamapala yg Ane yakin pasti lebih Racing..:)

Tapi apa Ane kecil hati.? Gak tuhh, Woless sajah.... Proses adalah yg utama dalam setiap Pendakian saya. Mau ditinggal sendiri pun Insyaalloh Saya akan tetap bertahan ngesot-ngesot trek Gunung..:p

Ditambah ada dukungan dari Kurtadit yg bilang "Kalem Mang, Sama2 Tim Woles kita mah Tim Koblak.." heheheee...Semangat mendaki pun naik 30%..:p

Well...Dari itinerary awal kita emang sengaja tentuin Check point pertama itu di Terminal Guntur - Garut. Karena seperti biasa, kami berasal dari beberapa Kota. Cingkleung, Kurtadit + Edu berangkat dari Pasar Rebo Jakarta. Karyo + Tim gamapala dari Ciamis, Dan Saya sendiri "bersama kenangan akan cintanya" berangkat dari Cirebon..... *Hadeeehhhh itu kok gak bisa didelete sih embel-embel yg dikasih tanda kutip... wkwkwkkkk... Dan bena. Saya berangkat SENDIRI dari Cirebon seperti pendakian-pendakian yg sudah - sudah.

Rabu 14 Agustus 2013

Pulang kerja sore jam 16.00 ane langsung Prepare buat berangkat. Sebelumnya Ane belanja dulu pas jam istirahat buat isi Perbekalan pribadai dan Tim yang kebetulan Ane sediain. Packing beres, segera menuju Jalan raya nyari Mobil tumpangan. Seperti biasa, Orang-orang kantor udah mulai komentar... Standar lahh...yg gtu-gitu ajah komentarnya mah..:)

Jam 18.00 saat maghrib Ane belum nyampe Cileunyi, tujuan pertama Ane transit utk ganti Angkutan. akhirnya Jamak takdim Qashar Isya' didalam Bus. Dan sekitar jam 19.30 Ane nyampe juga di Cileunyi. Langsung gabung sama Akang2 Org garut yang mau pulang ke kotanya. Menuju Angkutan yg kebetulan lagi ngetem. Tawar-menawar harga, Deal dan Kami pun naek. Berangkat dari Cileunyi sekitar jam 20.30an dan nyampe Garut sekitar jam 23.30an.

Kamis 15 Agustus 2013

Kabar terakhir Tim Jakarta sudah masuk Tol dan Tim Ciamis Baru memulai perjalanan. Tiba di terminal Garut, Ane langsung nyari warung makan. Dan memutuskan utk beli Bubur Ayam yang ada disekitaran Terminal. Ngobrol sana-sini sama penjualnya yang kebetulan Aktifis...heheheee...Gak terasa waktu menunjukan sekitar pukul 01.00 Tim jakarta Datang di Terminal Garut. Sempet ada kejadian Cingkleung yang kehilangan Handphone nya...Kita coba buat balik ke Bis yg Tim jakarta tumpangi tapi tetep gak ketemu...Yaaaa..Ikhlaskan sajah..:)

Pertama kali bertemu Kurtadit dan Edu, well...Karena sama-sama orang Sunda, Ane sama Kurtadit mah langsung cairr, cuma agak susah dan gak langsung cair sama Edu yang kebetulan Betawi abeessss...hihihi..*Piss Bro, Tapi lambat laun seperti pola perkenalan para pendaki, segala suasana langsung mencair seketika. Yess..We're Brothers in mountain. Klo gak, mau sama siapa lagi nyawa kita akan saling dititipkan.????
Sekitar jam 02.30 Karyo pun tiba diterminal, terlihat dia berjalan sendirian. Kemana rekan2 Gamapala nya.? Ternyata sebagian turun di Portal (Pintu masuk menuju Pos pertama Cikuray) dan gak menuju Check point pertama. Karyo seperti biasa dengan Gaya porengesnya langsung Bully Ane...*Udah berani dia Bully ane sekarang. Kamfrreeett emang*.

Setelah memutuskan utk berangkat, karena gak ada yg tahu angkutan menuju Pos pendaftaran Cikuray, Kita langsung mengiyakan tawaran Sopir angkot (*baca: Gogog) yang menawarkan utk mengantar sampai Pintu masuk menuju Pos pendaftaran Cikuray. Kira2 seperti ini percakapannya.....

"Kang bade ka Cikuray? Hayu dijajapkeun 210rebu lah 5an nepi pos perkebunan kadituna mapah" | "Mahal-mahal teuing Kang..." | "Tos biasana sakitu Kang..nembe oge sakitu tah" | "Lewat Patrol teu Kang.? soalna sabagian aya di Patrol" *rencana mau ketemu Tim Gamapala di Patrol* | "wahh..tebih mun ti Patrol mah kang, mending ti Dayeuh Mangu, ngke janjian di Pos Pemancar" | "Ohh...Ongkosna Kurangan atuhh.." | "Teu tiasa Kang..Mun bade dikurangan sok 120 rebu nepi handap ka Pos Perkebunana jalan kaki" | "Ya sudahlah jadi...".

 Dan awal petaka pun dimulai dari salah menentukan titik keberangkatan menuju Pos Pemancar..-____- Angkot meliuk-liuk di Shubuh yang dingin. Sampai di Dayeuh mangu kami turun dan berbenah. sekaligus bertanya-tanya, apakah ini jalan menuju Pos pemancar, dan mulai jalan kaki dari sini.? Sempet ragu untuk mulai jalan atau mencari tahu dulu. Kebetulan ada bapak-bapak yg mau belanja, Ane tanya, dan Bapak tersebut mengiyakan bahwa itu jalan menuju Pos Pendaftaran Cikuray (baca: Pemancar) Kami pun semangat. dan mulai mengangkut Carrier. Namun mendadak cut ketika mendengar kalo perjalanannya dari Jalan raya sini sangat jauhh... Akhirnya Kami putuskan utk cari Angkot di shubuh yg dingin dan sepi kusendiri...Hadeehhh...iniapa sihh....

Dan Alhamdulillah ada Angkot yang mau antar kami menuju Pos perkebunan Teh dengan mahar 10.000 perorang. Dan Syukur alhamdulillah kami panjatkan karena kami memutuskan utk menggunakan Angkot. Setelah melihat treknya, itu sama sajah Trek Tumpang - Ranupani. Jalan berlubang parah, Gelap dan dingin. Menanjak dan Jauh mah udah jangan ditanya..Udah Pasti itu mah..:p

 Sampai di Pos Perkebunan Teh sekitar pukul 04.30 bayar karcis untuk masuk perkebunan Teh 3000 perorang dan nanya ke Pos Pemancar berapa lama.? Dijawab dengan santai paling 2 Jam an lah. nanti treknya Kanan--Kanan--Ada pertigaan ambil tengah. Okeh..kami berangkat. sekitar 15 menit berjalan kami sampai di jalan yang membingungkan. Ini kok pemancar ada disebelah kanan, kita kok malah ke kiri dan mulai masuk area perumahan karyawan perkebunan.??? Gundah gulana, Galau menyiksa hati ke 4 ababil kecuali Ane ini...:p Ane putuskan buat balik ke Pos pendaftaran buat nanya lagi. Ditemenin Edu. Walhasil ternyata jalan yg kami ambil salah jalur. Balik lagi dan kembali ke jalan yg benar..:)

Adzan Shubuh udah berkumandang dari tadi dan tanda-tanda kita mendekati Pos Pemancar belum keliatan. cuma belokan-belokan memutar landai panjang yang menjadikan Pos pemancar yang terlihat kelip - kelip itu jauuuhhhh banget. Matahari muali terbit dan kami belum sampe setengah perjalanan pun. Mulai bertanya2 Patrol itu sebelah mana yakk..??? ini kok jalan berasa lama + panjang banget. Tim pun terbagi dua. Ane, Kurtadit dan Edu jalan duluan, disusul Cingkleung + Karyo yang sedikit kerepotan pada pendakian kali ini.

Sekitar Jam 06.00 Matahari enggan muncul. Tanda-tanda cuaca yg gak bersahabat muali muncul. Angin basah yang menuju lereng, Gumpalan awan stratocumulus intensitas rendah yang muali mengumpul dan sebagian menyentuh tanah menjadi kabut. "Sepertinya Pendakian kali ini akan berat" *Kalimat itu yg pertama terselip dibenak Ane melihat tanda-tanda alam seperti ini. Tp Ane tetap positive thinking. Ini Agustus, diamana puncak kemarau biasanya berada, dan ini Garut yang curah hujannya lumayan tinggi setelah Bogor. Jadi wajar kalo Matahari rada diselubungi awan.
Gak lagi2 Foto bareng Jin Tomang..Jd Ky Bopak vs Darius Sinatria..-___-


Benar dugaan, tak lama hujan turun. Awalnya hanya gerimis dan gak Kami hiraukan. Lambat laun makin deras dan memaksa Ane, Kurtadit dan Edu membuka Flysheet dan berlindung dibawah pohon. Sementara Cingkleung + Karyo katanya berlindung di Gubuk Petani. Sekitar 20 menitan hujan mereda, dan Kami melanjutkan perjalanan. Cuaca mulai cerah dan terang, Kami tetap setia dengan trek menjemukkan ini. Sesekalai kami coba menerobos perkebunan Teh untuk mencari Jalan pintas. Keadaan pun semakin membuat galau ketika banyak pendaki lain yang memilih menggunakan Ojek untuk sampai di Pos Pemancar.

 Lambat laun Pos Pemancar udah mulai terlihat jelas. Tapi sisa tenaga ini udah sampai limit. kurang lebih 3 setengah jam jalan kaki itu rasanya capeeeekkkk. Ane, Kurtadit dan Edu tergolek di pinggir jalan sebelum 1 tikungan terakhir menuju Pos Pemancar. Dan lagi-lagi Kami saling tanya. "Ini jangan2 abis tikungan itu, jalan muter lagi, jauh lagi. Naik ojek ajalah. Ceban juga mau kayanya..." Dan KAmi bertiga sepakat utk naik Ojek disamping capek dan lemes karena belum makan, kami jg kesel sama pendaki2 lain yg dengan manisnya dadah-dadahin kami. Mungkin dalam hatinya bilang "Dihh...bego banget, ada ojek jg ngapain jalan kaki, basah-basahan keujanan pulakk..." Hihhhh....Kamfreeettt, akhirnya gak sampe 20 menit dari situ kami Nyampe Pos Pemancar. Dan jangan tanya standar keselamatan si mamang2 ojeknya...Paraaaaahhhhhhhh, Motor bukan standar Cross dipaksa naikin tanjakan. Malahan ada beberapa yang terpakasa turun karena gak kuat nanjak...*Tepok Jidat* Dan dari sana kami tahu bahwa Kami salah ambil start. harusnya kami mulai dari Patrol bukan Dayeuh mangu. Karena Patrol - Pos Pemancar = 12 KM sedangkan Dayeuh mangu - Pos Pemancar = 21 KM. Hal ini Semakin memnuat kami makin "sayang" sama si mamang Angkot di terminal guntur itu...*Damn You Mamang Angkot*

Sekitar jam 08.00 Kami sampe di Pos pemancara. Kayaknya dari sekian banyak pendaki yang ada cuma kami yang pakeannya Basah dan menggigil kedinginan...-_____- dan disana ketemu Tim Gamapala yang sudah menunggu dari tadi. *Sorry guys Dan tak lama Cingkleung + Karyo pun menyusul tiba di Pos Pemancar. Istirahat sejenak, makan seadanya dan bersiap-siap memlai pendakian.

Cuaca kini cerah dan matahari bersinar dengan gagahnya. sekitar pukul 11.00 kami memulai pendakian. Diawali dengan melewati Kebun teh sebelum masuk Pintu hutan. Seperti biasa sidengkul kesayangan meminta Ane buat turun dan menunggu sajah di Pos Pemancar dan gak ikut pendakian. beberapa kali Ane menahan Ngilu teramat dahsyat dari dengkul kesayangan Ane. Terlihat yang lain muali mempertanyakan kondisi Ane. Dan seperti biasa Ane mempersilahkan mereka duluan berangkat. kini Tim terbagi menjadi 2 gelombang. Tim Gampala bersama Cingkleung + Edu berangkat duluan. Tertinggal dibelakang Ane, Kurtadit dan Karyo bertiga menjadi Tim Woles. Dan Elegi pendakian pun dimulai dari sini.:)

Setapak demi setapak Ane coba baut teruskan pendakian. Adzan dzuhur udah berkumandang. dalam hitung - hitungan waktu, Ane perkiarakan kalo kita bertiga akan nyampe Pos Puncak bayangan sekitar jam 19.00 malem atau lebih. mengingat kondisi Fisik yang kami bertiga alami ini memang tdk dalam keadaan Fit. Ane dengna dengkul kesayangan, Karyo dengan Cangkeng kadeudeuh dan syelalu ngorok ditiap istirahat dan Kurtadit dengan nafas kehidupannya yang gak stabil. Bertiga ini memang mati-matian dalam menempuh Cikuray kali ini. -____- 2 jam pendakian, Ane muali bisa beradaptasi. Dengkul kesayangan udah berkurang jeritannya. Kurtadit udah muali stabil, dan Karyo yang udh Josss, tp tetep ngorok ditiap peristirahatan..:p Dan dengan sabar kami lahap tanjakan- tanjakan di Trek Ckuray yang tanpa Ampun dan tanpa Bonus itu.

Sekitar jam 13.40 kami baru sampai di Pos 1. Saya langsung gelar Sajadah utk melakukan Sholat Dzuhur Jamak takdim Ashar di Qashar + Shubuh yang lalai Ane dirikan..*Duuuhhhh..1 kesempatan Neraka Wail buat Ane udh terbuka..Atagfirullah...*
Pos 1

Pos 1

Pos 1


Pos 1
Perjalanan berlanjut, ritme lumayan stabil dari Pos 1 ini menuju Pos 2. Dan trek tetap sama..Nanjak tiada tara...-____- Sepanjang perjalanan Kurtadit chanting "La Gente Come noy non Molla Mai..." cm 1 kalimat itu terus dulang2. Belakangan Ane tau artinya itu kurang lebih "Kami Laki-laki tak gampang menyerah..!!!" *Nice Shoot there;Bro..dan nyampe Pos 2 sekitar pukul 15.00.

Pos 2

Pos 2
Tak lama disini, Kami pun bergegas melanjutkan perjalanan. Karena Cuaca dari Pos 1 sudah menunjukkan kurang bersahabat. Seperti Pola awal pendakian menuju Pos Pemancar. Angin mengarahkan kumpulan awan menyju lereng. dan semakin menggumpal menghitam. Pertanda akan turun hujan.

Beberapa saat kami sampai di Pos 3 sekitar pukul 16.30 Langit sudah gelap, Kabut tipis sudah turun dan turun titik-titik hujan. Awalnya Kami kira tidak akan deras dan santai sajah. Tapi lama kelamaan Hujan makin deras...derass...dan gak berhenti. Memaksa Kami mendirikan Bivak sementara.

Di Pos 3 ini areal datar sangat susah ditemui.Alhasil Kami terpaksa mendirikan Flysheet di area yg cukup miring. Karena memang ini satu-satunya zona yg lumayan terlindungi. Angin dari atas akan tertahan dataran miring. disisi kiri ada beberapa pohon kecil dan di kanan ada Bekas pohon tumbang yang lumayan dapat menahan kami dari Angin.

Gelap mulai menyelimuti. Terhitung ada 2 tenda, 1 Bivak yg sudah dulu menempati area Pos 3 sebelum Kami dan 1 Bivak (*baca: Kandang Kuda) Milik Kami yang memaksa kami berteduh dengan Jongkok. Karena area yg sempit dan sedikit miring. Lapar, dingin mulai mendera. Dari 2 tenda didepan tak satupun yg bersedia berbagi kehangatan dengan Kami. Kami sdh mengiba utk ikut berteduh di Flysheet salah satu Tim disana namun ditolak. Ditengah keputus asaan, mulai disorientasi. Semua mendadak sepi dan diam, Gak bisa mikir, stucked, dll. Ini pertanda awal Anda harus segera SURVIVAL. ane inget belum Maghrib. Dan langsung Maghrib jamak takdim seklaigus memgqashar Isya'. Karyo yg dari tadi sudah ngorok tiba2 terbangun, dan nyeletuk "Ohh..iya Gw ada Nasi Timbel. Mau gak.?", Ane + Kurdit yang saat itu memang kita semua sedang kelaparan, dingin tersebut saling pandang. Kurtadit pun menimpali "Kenapa harus Gak Mau.?". Sweerrrr baru kali ini Ane merasa Syok tatkala kelaparan trus ada org yg punya makanan tapi kayak yg enggak butuh teaa. tanpa Ba..Bi..Bu..Nasi timbel yg sudah dingin tersebut Kami Lahap. Lumayan buat makanan Otak biar gak Bego dan bisa mikir. Beres makan lanjut 1 batang rokok biar rada Rileks dulu semua Panca indera dan otak.

 Asupan Timbel ternyata manjur. Otak yg dari tadi stucked ini pun mulai bekerja, Ane pun berfikir taktis. "GAK MUNGKIN KITA TIDUR SAMBIL DUDUK" dimana Bivak pun masih menganga untuk siap diterjang Angin kapanpun. Ditengah hujan Ane ambil senter dan Orientasi Medan sekali lagi. Dan tetap pilihan utama dan terbaik adalah Area miring yg sekarang kami duduki ini. Tools utama Survival Ane keluarin tak lain adalah "Si Jagur" Jungle Knife kesayangan yg udah nemenin Ane dari jaman Ospek. Ane + Kurtadit mulai membetulkan sisi-sisi ujung Bivak agar makin dapat melindungi kami. Karyo mah lanjut Ngorok..(Cape yak naakk..cup..cup..*Belai mesra pake si Jagur..) setelah sketsa Bivak sudah diotak, tahap berikutnya adalah area miring ini harus Ane sulap biar bisa dipakai dengan "Agak Nyaman" Carrier mulai digeser. Tampak area 2 x 1 m yg miring. Ane langsung Babat dan ratakan area miring tersebut. Bergantian sama Kurtadit dan Karyo. Area sudah lumayan rata, Pancang2 mulai dikuatkan. Pasang Patok buat nahan Carrier agar gak gelinding kebawah dan nimpa Tenda dibawah. Matras dikeluarkan. Peralatan tidur dikeluarkan, satu persatu ganti kostum. Dan yang paling ribet kalo urusan Tidur siapaaaaa..????? Dialah Kurtadit...-____- Ritual tidurnya mesti Gladi resik dulu kynya...-___-

Posisi Bivak
 Keterangan : A : Area Miring hampir 70-80 derajat.
                        B : Pohon Tumbang
                        C : Posisi Carrier
                        D : Perhatian ini bukan Ikan Asin tapi posisi tidur Kami.

Di sketsa tampak bagus bukan.??? Inilah Rupa Bivak (*Kandang Kuda) Kami.
Survival Kelasss

Yang Penting Heppi..:)
Jumat 16 Agustus 2013
Paginya Kami terbangun sekitar pukul 07.00 hal-hal aneh mulai diceritakan. Mulai dari Kurtadit yang posisinya bergeser jauh dari ane. Padahal tadinya dempetan. Dan Karyo yg katanya semalem tidur posisi kepala + badannya udah diluar Flysheet dan kena Embun. Ane.??? Sehat wal afiat..Heuheuuu... Malas-malasan dulu. Akhirnya Kami memulai pagi dengan merapikan Bivak yang kacau, minjem kompor ke tetangga sebelah dan Sisi humanis Ane sebagai "Jungle Chef" keluar saat itu. Masak Nasi yang alhamdulillah Pulen dan Lauk dg judul "Omelet Mie Sosis". Semua Ledzaaatttt...:p
Nasi Juara + Omelete Yg makin gosong makin kriiukk..Yummy..
Sungguh tak terasa waktu kami berjalan begitu cepat. Sampe akhirnya kami sadar jam 10.00 kami belum menentukan apapun. Akhirnya kami Packing dan diputuskan utk melanjutkan perjalanan. Keberuntungan memang berpihak sama Kami. saat akan memulai perjalanan, terlihat Cingkleung + Edu yg sudah turun. Kami pun menawarkan solusi untuk menolong Kami dengan menjaga barang2 Kami dan menunggu sampai jam 15.00. Kalo lewat dari situ, mereka boleh tinggalin barang2 kami ditenda. Dan alhamdulillah kedua Sobat ini memang The best. Sampai Kami kembali Ke Pos 3 dan waktu sdh lewat setengah jam, mereka tetap setia menunggu Kami... Both of You is the real Mountaineer...*Peluukkkk...Hoooeeekkssss..:p




Dan akhirnya Ane, Karyo + Kurtadit mengawali perjalanan dengan hanya membawa air dan makanan ringan serta flysheet untuk darurat. sementara Carrier dijaga Cingkleung + Edu. Matahari sudah berada diubun-ubun.

 Josss..tanpa beban dipundak kami lewatin tanjakan2 merdu itu dengan sedikit hambatan. Diperjalanan ketemu Tim Gamapala yg mau turun. Dan semua Tim yg Kami temui menyangka kalau Kami bertiga ini balik turun ke Pos Pemancar dan gak lanjutin Pendakian. Heheee...Kami Laki-laki tak gampang menyerah...sekitar jam 12.33 Kami udah nyampe Pos 6 Pos Puncak Bayangan. Disini istirahat sebentar.

Pos 6 (Puncak Bayangan)
Tak lama disini, karena mengejar waktu, kami lanjutkan menuju Puncak Cikuray. Masih ada Pos 7 yang harus kami lewati. Dan anehnya Karyo + Kurtadit seperti gak pernah sadar kalo Kami memang lewat Pos 7 dan sempat istirahat sebentar disana...*Sound weird...
Alhamdulillah sekitar Jam 13.48 kami sampai di Puncak Cikuray. Foto2 sebentar, sujud sukur, Ada yg bikin Video Alay.....-____-

Sujud Syukur
Cikuray 2821mdpl
Tak lama disini sekitar Jam 13.30 Kami bergegas turun sedikit berlari dan Parkour dan akhirnya nyampe di Pos 3 sekitar Jam 15.30 - 16.00 an. Disana Edu + Cingkleung sudah menyiapkan Sup krim jagung, Nugget goreng + Jelly. Ane cm kebagian Jelly doang karena Ane lupa belum  sempetin Dzhuhur jamak takhir qashar Ashar, Pluss satu lagi kelalaian Ane buat Shalat Shubuh...*Astagfirullah..-_____-

Kami Packing dan beres-beres lalu meneruskan perjalanan pulang dari Pos 3 sekitar Jam 16.30 dan kemaleman tepat dipos 1 sudah adzan Maghrib. Kondisi gelap dan kembali Dengkul kesayangan Ane jerit-jerit. Walhasil lewat dari Pos 1 ke Pos Pemancar yang sekiranya bisa ditempuh dan perkiraan nyampe Jam 19.00 akhirnya molor sekitar 30 menit karena jujur Ane udah gak samnggup buat nahan pijakan pas turun...Yassalaaammm sakitnya itu lho..Ngeri-ngeri sedap. Dan kembali Tim Woles yang nemenin. Akhirnya dengan sedikit dipaksakan dan pikiran "Masa mesti tidur di kebun Teh", Nyampe juga di Pos Pemancar. Gorengan, Mie rebus, Frutang, Rokok begitu terasa makanan Surga saat itu.

Disini pun tak kalah bingung, mau tidur dimana.??? Akhirnya Ane izin sama Kang Ade buat bikin Shelter sederhana. Lalu Kami bentang Flysheet melingkupi ruangan sempit. yang susah untuk dimasuki oleh semua personil. Sempetin Sholat Maghrib + Isya' yang gak sempet, Akhirnya Kurtadit yang memang badannya paling guede terpaksa tidur di Kursi. Ane yang emang susah tidur bangun duluan dan menyuruh Kurtadit gantian posisi. Abis itu Ane mah ngopi2 cantik sambil nunggu Pagi menyapa dan berbisik  "DIRGAHAYU INDONESIAKU....JAYALAH SELALU..!!!!"


Kerasin Volumenya dikit yee..:)
Bersambung....
Sambungan Part 2. (*Fin)

No comments:

Post a Comment