Friday 2 August 2013

Dasar - dasar Navigasi Darat


Ada yang tau NAVIGASI DARAT ??

Navigasi darat adalah ilmu yang mempelajari cara seseorang menentukan suatu tempat dan memberikan bayangan medan.
Baik keadaan permukaan serta bentang alam dari bumi dengan bantuan minimal peta dan kompas.
Pengetahuan navigasi darat juga diperlukan untuk usaha-usaha pencarian dan penyelamatan korban kecelakaan. Atau tersesat di gunung dan hutan, dan juga untuk keperluan olahraga antara lain lomba orienteering.

Beberapa media dasar navigasi darat adalah »

1. PETA
Dalam navigasi darat digunakan peta topografi. Peta ini memetakan tempat-tempat dipermukaan bumi yang berketinggian sama dari permukaan laut menjadi bentuk garis kontur.

Beberapa unsur yang bisa dilihat dalam peta adalah »
A. Judul peta : biasanya terdapat di atas, menunjukkan letak peta.
B. Nomor peta : selain sebagai nomor registrasi badan pembuat, ini juga berguna sebagai petunjuk jika kelak kita akan mencari sebuah peta.
C. Koordinat peta : penjelasannya dapat dilihat dalam sub berikutnya.


Peta dan Kompas

"Kompas juga sangat penting untuk navigasi darat juga sobat "

Peta Topografi selalu dibagi dalam kotak-kotak untuk membantu menentukan posisi dipeta dalam hitungan koordinat. Koordinat adalah kedudukan suatu titik pada peta. Secara teori, koordinat merupakan titik pertemuan antara absis dan ordinat.
Koordinat ditentukan dengan menggunakan sistem sumbu, yakni perpotongan antara garis-garis yang tegak lurus antara satu sama lain.

Sistem koordinat yang resmi dipakai ada dua macam yaitu :
1. Koordinat Geografis (Geographical Coordinate)
Sumbu yang digunakan adalah garis bujur (bujur barat dan bujur timur) tegak lurus dengan garis khatulistiwa, dan garis lintang (lintang utara dan lintang selatan) yang sejajar dengan garis khatulistiwa.
Koordinat geografis dinyatakan dalam satuan derajat, menit dan detik. Pada peta Bakosurtanal, biasanya menggunakanyasebagai koordinat utama.
Pada peta ini, satu kotak (atau sering disebut satu karvak) lebarnya adalah 3.7 cm.
Pada skala 1:25.000, 1 karvak sama dengan 30 detik (30"), dan pada peta skala 1:50.000, 1 karvak sama dengan 1 menit (60")
Koordinat Geografis

Koordinat Geografis

2. Koordinat Grid (Grid Coordinate) atau biasa disebut UTM.
Dalam koordinat grid, kedudukan suatu titik dinyatakan dalam ukuran jarak setiap titik acuan. titik acuan berada disebelah barat Jakarta (60 LU, 980 BT). Garis vertikal diberi nomor urut dari selatan ke utara, sedangkan horizontal dari barat ke timur
Sistem koordinat mengenal penomoran 4 angka, 6 angka dan 8 angka.
Pada peta AMS, biasanya menggunakan koordinat grid. 1 karvak sebanding dengan 2 cm. Karena itu untuk penentuan koordinat koordinat grid 4 angka, dapat langsung ditentukan. Penentuan koordinat grid 6 angka, 1 karvak dibagi terlebih dahulu menjadi 10 bagian (per 2 mm)  Sedangkan penentuan koordinat grid 8 angka dibagi menjadi sepuluh bagian (per 1 mm).

Koordinat Grid

2. ANALISA PETA
Salah satu faktor yang sangat penting dalam navigasi darat adalah analisa peta. Dengan satu peta, kita diharapkan dapat memperoleh informasi sebanyak-banyaknya tentang keadaan medan sebenarnya.

Catatan : peta pendakian atau pengetahuan jalur sangat penting bagi para pendaki!

Pertama kali kita harus cek informasi dasar di peta tersebut, seperti judul peta, tahun peta itu dibuat, legenda peta dan sebagainya. Disamping itu juga bisa dianalisa ketinggian suatu titik (berdasarkan pemahaman tentang kontur. Bisa diperkirakan cuaca, dan vegetasinya ).
Disamping tanda pengenal yang terdapat dalam legenda peta, kita dapat menganalisa peta topografi berdasarkan bentuk kontur.

Beberapa ciri kontur yang perlu dipahami sebelum menganalisa tanda medan adalah ?
• Antara garis kontur satu dengan yang lainnya tidak pernah saling berpotongan.
Fig.1

• Garis yang berketinggian lebih rendah selalu mengelilingi garis yang berketinggian lebih tinggi, kecuali diberi  keterangan secara khusus.
Fig.2

• Beda ketinggian antar kontur adalah tetap meskipun kerapatan berubah-ubah.
Fig.3

• Daerah datar mempunyai kontur jarang-jarang sedangkan daerah terjal mempunyai kontur rapat.
Fig.4


Beberapa tanda medan yang dapat dikenal dalam peta topografi »
☃ Puncak bukit atau gunung biasanya berbentuk lingkaran kecil, tertelak ditengah-tengah lingkaran kontur lainnya.
Fig.5

☃ Punggungan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk U , yang ujungnya melengkung menjauhi puncak.
Fig.6

☃ Lembahan terlihat sebagai rangkaian kontur berbentuk V yang ujungnya tajam menjorok kepuncak. Kontur lembahan biasanya rapat.
☃ Saddle, daerah rendah dan sempit diantara dua ketinggian.
Fig.7

☃ Pass, merupakan celah memanjang yang membelah suatu ketinggian.
☃ Sungai, terlihat dipeta sebagai garis yang memotong rangkaian kontur, biasanya ada dilembahan, dan namanya tertera mengikuti alur sungai. (Lihat fig.4)


Dalam membaca alur sungai ini harap diperhatikan lembahan curam, kelokan-kelokan dan arah aliran. Bila peta daerah pantai, muara sungai merupakan tanda medan yang sangat jelas, begitu pula pulau-pulau kecil. Pengertian akan tanda medan ini mutlak diperlukan, sebagai asumsi awal dalam menyusun perencanaan perjalanan anda.

3. ORIENTASI PETA
Orientasi peta adalah menyamakan kedudukan peta dengan medan sebenarnya (atau dengan kata lain menyamakan utara peta dgn utara sebenarnya). Sebelum anda mulai orientasi peta, usahakan untuk mengenal dulu tanda-tanda medan sekitar yang menyolok dan posisinya di peta.
Hal ini dapat dilakukan dengan pencocokan nama puncakan, nama sungai, desa dll. Jadi minimal anda tahu secara kasar posisi anda dimana. Orientasi peta ini hanya berfungsi untuk meyakinkan anda bahwa perkiraan posisi anda dipeta adalah benar.
Usahakan untuk mencari tempat yang berpemandangan terbuka agar dapat melihat tanda-tanda medan yang menyolok. Siapkan kompas dan peta anda, letakkan pada bidang datar dan Utarakan peta. Dengan berpatokan pada kompas, sehingga arah peta sesuai dengan arah medan sebenarnya Cari tanda-tanda medan yang paling menonjol disekitar.
Lakukan hal ini untuk beberapa tanda medan Ingat tanda-tanda itu, bentuknya dan tempatnya di medan yang sebenarnya.

"Pokoknya tetap Ingat hal-hal khas dari tanda medan ya sobat "

Dalam navigasi darat tingkat lanjut, kita diharapkan dapat menyusun perencanaan jalur lintasan dalam sebuah medan perjalanan.Sebagai contoh misalnya ingin pergi ke suatu gunung, tapi dengan menggunakan jalur sendiri.

Ada beberapa hal yang dapat dijadikan bahan pertimbangan sebelum anda memplot jalur lintasan »
Pertama, anda harus membekali dulu kemampuan untuk membaca peta, kemampuan untuk menafsirkan tanda-tanda medan yang tertera di peta. Kemampuan dasar navigasi darat lain seperti resection, intersection, azimuth back azimuth, pengetahuan tentang peta kompas, dll.
minimal sebagaimana yang tercantum dalam bagian sebelum ini :) .

Kedua, selain informasi yang tertera dipeta, akan lebih membantu dalam perencanaan anda. Jika anda punya informasi tambahan lain tentang medan lintasan yang akan anda plot ya. Misalnya keterangan rekan yang pernah melewati medan tersebut, kondisi medan, vegetasi dan airnya.

"SEMAKIN BANYAK INFORMASI AWAL YANG ANDA DAPAT , SEMAKIN MANTAP RENCANA ANDA !"

Selain menggunakan alat-alat navigasi, kita juga dapat menentukan arah mata angin dengan tanda-tanda alam dan buatan, yaitu »
• Tanda-tanda alam yaitu matahari, bulan dan rasi bintang.

• Tanda-tanda buatan yaitu masjid, kuburan dan membuat kompas sendiri dari jarum/silet yang bermagnet dan diletakkan di atas permukaan air.

• Tajuk pohon yang lebih lebat biasanya berada di sebelah barat.

• Lumut-lumutan Parmelia sp dan Politrichum sp biasanya hidup lebih lebat pada bagian barat pohon.

• Tumbuhan pandan hutan biasanya cenderung condong ke arah timur.

• Sarang semut/serangga biasanya terletak di sebelah barat pepohonan.


Itu tadi sedikit banyak tentang ya sobat , jika mimin ada salah-salah , atau masih ada yang lebih banyak tau......

Well...demikian Postingan kali ini bersumber dari Akun Untuk segala masukkan dan pertanyaan, nanti Saya akan tampung dan Admin nanti yg lebih faham yang akan menanggapi.

SALAM LESTARI.!!!





No comments:

Post a Comment